GALILAH LADANG BERLIAN DALAM DIRI ANDA

saya kenal kehidupan ini. saya punya pengalaman yang lengkap. Mengapa saya tidak memanfaatkanya? Hari-hari ini tindakan saya merupakan esensi dari keberhasilan saya. Buah sudah ada di pohonnya. Haruskah saya membiarkannya membusuk?

- Victor Borge

Ali Hafed adalah seorang petani dari Afrika. Dia selalu ceria. Suatu hari seorang pendeta datang mengunjungi dan memberitahu Ali tentang keagungan berlian dan kekuatan yang menyertainya bagi siapa saja yang memilikinya. Pendeta itu berkata, "Jika kamu memiliki berlian sebesar ibu jarimu, engkau dapat memiliki kota sendiri. Jika engkau memiliki berlian sebesar kepalan tangan engkau dapat memiliki seluruh kota." Setelah pendeta itu pergi, Ali tidak dapat tidur malam itu. dia menjadi murung dan sedih atas apa yang telah ia punya dan semalam suntuk ia berpikir bagaimana cara menjadi kaya dan mempunyai kekuatan seperti yang dia inginkan jika dia dapat memiliki beberapa berlian itu. Keesokan harinya dia menjual semua sawahnya, menitipkan keluarga pada tetangganya dan memulai pencarian berlian yang amat didambakannya itu. Dia menjelajahi seluruh Afrika, tapi tidak menemukan satu pun jiga. Akhirnya, dia hancur secara emosi, fisik dan finansial. Kemudian dia memutuskan untuk mengakhiri petualangannya dengan menceburkan diri ke sungai. Sementara itu di rumahnya, orang yang membeli sawahnya tengah memberi minum unta-untanya di parit yang mengaliri air lahan pertanian itu. Tiba-tiba dia melihat sinar kilau aneh dari pasir putih di sebuah parit yang dangkal. Ternyata disana tergeletak sebuah batu yang amat indah. Diambillah batu yang berkilauan seperti cahaya pelangi itu. Dibawanya batu itu pulang dan diletakkannya di ruang tamu sebagai hiasan. suatu hari pendeta datang berkunjung dan melihat batu yang bercahaya. Dia memekik, "Ini berliannya, apakah Haved sudah kembali?" Yang punya rumah itu menjawab "Belum, Haved belumkembali dan itu bukan berlian, itu hanya seonggok batu yang kutemukan di kebun ini." Ketika pendeta mendengar hal itu, dia berkata, "Aku tahu berlian ketika aku melihatnya." Sedetik kemudian, bersama-sama mereka cepat-cepat bergegas ke parit di kebun dan mereka pun memulai pencariannya. Di luar dugaan, disana ditemukan batu-batu yang lebih indah dan lebih berharga dibandingkan batu sebelumnya. Saat itulah telah ditemukan tambang permata terbesar di dunia.

INILAH PRINSIP-PRINSIP KESUKSESAN ITU

Cerita di atas, aCRES OF DIAMONDS, diceritakan oleh Russel Harus Conwell lebih dari 6.000 kali selama hidupnya. Dengan dana yang diperolehnya dia mendirikan Temple University. Selamaya kita terus mencari peluang-peluang dari tempat lain bukannya di dalam diri kita. "Tambang Berlian" (Acres of Diamonds) mengajarkan pada kita bahwa kekayaan dan kesempatan yang kita cari sebenarnya ada di dalam diri kita. Seperti kata pepatah "rumput di halaman tetangga selalu lebih hijau." Berlian dalam bentuknya yang kasar tidak kelihatan seperti berlian. Berlian kasar perlu dipoles dengan terampil dan digosok, agar mengkilap sebelum mereka menjadi berharga. Demikian juga kebanyakan dari kita tampak seperti berlian kasar, perlu dipoles dan digosok sebelum kita menyadari potensi kita secara penuh.

APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN SEKARANG?

Mulai sekarang saya akan berhanti mencari di luar apa yang saya inginkan. Saya akan mulai dari diri saya sendiri. Saya yakin pengalaman, pendidikan, pekerjaan dan ambisi yang saya peroleh selama ini telah menjadi harta terpendam yang tidak pernah saya menfaatkan. Yang perlu saya lakukan hanyalah mengambil salah satu harta kekayaan yang lama tidak pernah saya perhatikan itu dan memolesnya. Menyempurnakannya menjadi sebuah mahakarya yang mengagumkan. Kemudian mengambil yang lainnya. Memoleskan dan menyempurnakannya lagi. Terus, terus dan terus sampai saya bisa mengolah ladang kemampuan internal saya menjadi "ladang berlian" milik saya sendiri. Saya yakin dalam ladang diri saya tersimpan berlian yang menunggu untuk saya pungut dan sempurnakan. Dan saya layak mendapatkannya!


No comments:

Post a Comment