TERIMALAH KONSEKUNSINYA

Apa yang kau tanam, itulah yang bakal kau tuai.

- Pepatah Jawa

Ada seorang laki-laki yang harus menjaga ayahnya yang sudah tua. Sang ayah tinggal dengan anaknya yang juga tinggal bersama dengan menantu dan cucu laki-lakinya. Setiap hari sanga ayah tinggal di rumah anaknya dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga anaknya. Dia makan bersama mereka di meja makan. Hanya ini kehormatan yang ia dapatkan dari anak laki-lakinya. Tetapi, ayah itu selalu mengakhiri makan dengan meninggalkan kotoran di atas meja itu dan memecahkan banyak piring karena dia tidak mempunyai kendali otot yang cukup baik terhadap pergerakan tangannya. Ini membuat marah menantunya yang kemudian mengadukannya kepada suaminya. Suatu hari anaknya meminta sang ayah makan di meja terpisah. Dia memberi ayahnya sebuah batok kelapa yang digunakan sebagai piring makan. Sejak itu, sang ayah makan makanannya di sebuah meja yang terpisah dengan sebuah piring "batok kelapa". suatu hari laki-laki itu membuat anak laki-lakinya membuat beberapa piring dari batok kelapa. Dengan rasa ingin tahu, dia bertanya kepada anak laki-lakinya kenapa dia terus membuat piring-piring batok kelapa itu. Tanpa perasaan bersalah anak laki-lakinya menjawab, "aku membuat semua ini untuk ayah dan ibu bila ayah dan ibu sudah tua seperti kakek."

INILAH PRINSIP-PRINSIP KESUKSESAN ITU

Hukum alam "menabur dan menuai" mengatakan bahwa anda akan menerima sesuatu dari apa yang telah anda berikan. JIka anda memberikan kasih sayang dan perhatian, anda juga akan menerima kasih sayang dan perhatian. Jika anda memberikan rasa benci, iri hati, cemburu, tidak mau memaafkan dan pikiran negatif, and juga akan menerima semua itu kembali. Berikan kasih sayang dan perhatian, anda akan memiliki sebuah kebahagiaan dan hidup dengan memuaskan.

APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN SEKARANG?

Mulai sekarang saya akan menjadi pribadi yang bisa dijadikan peran model. saya sadar bahwa kesuksesan bukanlah semata-mata masalah personal, tapi tanggung jawab sosial. Kesuksesan adalah mampu mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya. Saya harus mampu memberikan jalan yang lebih baik untuk anak-anak saya, untuk cucu-cucu saya dan untuk orang lain karena saya tahu bagaimana membangun jalan ini. inilah yang hendak saya tuai kelak. Saya layak memperoleh kesuksesan karena saya memberikan teladan yang baik bagi orang lain!


No comments:

Post a Comment